Sabtu, 03 November 2007

Projek Waduk Jatigede Terganjal Data Warga

BANDUNG, (PR).-
Upaya percepatan projek Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang tidak sejalan dengan upaya akselerasi pemindahan warga di daerah pembangunan waduk tersebut. Padahal, peletakan batu pertama projek raksasa tersebut menurut rencana awal November 2007. Hingga saat ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar belum menerima data dari Kabupaten Sumedang mengenai jumlah kepala keluarga (KK) yang akan pindah, lokasi pindah, dan ingin bekerja di bidang apa.

Kepala Seksi (Kasi) Transmigrasi Antardaerah Disnakertrans Jabar Drs. Asep Witarsa menjelaskan itu ketika ditemui di kantornya di Jln. Soekarno-Hatta 532, Kota Bandung, Jumat (2/11). ”Bisa dibilang Kabupaten Sumedang belum cukup proaktif dengan upaya pemindahan warga yang terkena pembangunan Jatigede. Makanya, hingga sekarang kami belum memiliki target berapa KK yang akan dipindahkan tahun 2007, berapa 2008, dan seterusnya. Padahal, angka ini erat kaitannya dengan penganggaran,” ujarnya.

Kadisnakertrans Jabar Sukarto Karnaen sudah melakukan beberapa langkah dan pendekatan dengan Provinsi Riau dan Provinsi Jambi dalam rangka memindahkan warga sekitar Waduk Jatigede. ”Jambi sudah menyatakan kesiapannya untuk menerima warga dari Kab. Sumedang. Namun saat itu kami terbentur dana. Makanya, saya membawa masalah ini ke pusat Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans),” ujarnya.

Pihaknya sudah pernah memfasilitasi pertemuan antara Depnakertrans, Kab. Sumedang, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi. Ada kesepakatan penganggaran bahwa hal ini tidak akan masuk ke dana rutin.

Terkait dengan kesiapan dari Provinsi Jambi untuk menerima transmigran dari Kab. Sumedang, Asep mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan jumlah KK yang akan ditransmigrasikan.

”Walau Pemprov Jabar sudah berusaha memfasilitasi pertemuan, ini kan harus ditindaklanjuti Pemkab Sumedang. Mereka harusnya membahas berapa KK yang siap diterima Jambi. Jika sudah ada angka, kami bisa anggarkan dalam APBD Jabar,” ujarnya.

Menurut Asep, belum ada angka pasti sisa KK di kawasan Jatigede yang harus dipindahkan. ”Ada yang bilang 933 KK, 922 KK, malah ada yang mengatakan mereka tidak mau dipindahkan ke luar Pulau Jawa. Ketidakpastian ini menyulitkan kami juga untuk membantu menganggarkan dalam APBD Provinsi Jabar,” katanya.(A-154)***

Tidak ada komentar: